Dalam dunia kesehatan, kita sering mendengar istilah BMI. Namun, apa sebenarnya fungsi angka ini dan mengapa penting untuk mengetahuinya? Artikel ini akan mengupas tuntas cara menghitung, kategori, serta batasan-batasan dari BMI.
Apa Itu BMI?

Body Mass Index (BMI) adalah metode standar yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki berat badan yang sehat proporsional dengan tinggi badannya. Angka ini sering menjadi skrining awal untuk mengidentifikasi masalah berat badan, seperti berat badan kurang, kelebihan berat badan, hingga obesitas.
Cara Menghitung BMI
Rumus perhitungan BMI sangat sederhana dan bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Anda hanya membutuhkan data berat badan (kilogram) dan tinggi badan (meter).
$$BMI = \frac{\text{Berat Badan (kg)}}{\text{Tinggi Badan (m)}^2}$$
Contoh:
Jika berat badan Anda 65 kg dengan tinggi 1,70 m (170 cm):
- Kalikan tinggi badan: $1,7 \times 1,7 = 2,89$
- Bagi berat badan dengan hasil tersebut: $65 / 2,89 = \mathbf{22,49}$
Kategori BMI (Standar Asia Pasifik)
Perlu diketahui bahwa standar BMI untuk orang Asia sedikit berbeda dengan standar Internasional (WHO) karena risiko penyakit metabolik pada orang Asia cenderung muncul pada angka BMI yang lebih rendah.
Berikut adalah kategori menurut Kemenkes RI:
| Skor BMI | Kategori | Risiko Penyakit |
| < 18,5 | Berat Badan Kurang (Underweight) | Risiko anemia dan malnutrisi |
| 18,5 – 25,0 | Berat Badan Normal (Ideal) | Risiko penyakit rendah |
| 25,1 – 27,0 | Gemuk (Overweight) | Risiko tinggi diabetes/hipertensi |
| > 27,0 | Obesitas | Risiko sangat tinggi komplikasi |
Mengapa BMI Penting?
Mengetahui BMI Anda bukan sekadar soal penampilan, melainkan tentang pencegahan penyakit. Angka BMI yang terlalu tinggi (Overweight/Obesitas) berkaitan erat dengan peningkatan risiko:
- Penyakit jantung dan stroke.
- Diabetes Tipe 2.
- Beberapa jenis kanker.
- Masalah sendi (Osteoarthritis).
Sebaliknya, BMI yang terlalu rendah juga berisiko menyebabkan penurunan sistem imun, pengeroposan tulang (osteoporosis), dan gangguan kesuburan.
Batasan BMI: Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun berguna, BMI bukanlah alat diagnosis yang sempurna. BMI memiliki beberapa keterbatasan karena tidak membedakan antara massa otot dan massa lemak.
- Atlet: Seorang binaragawan mungkin memiliki BMI tinggi (masuk kategori obesitas) karena massa ototnya besar, padahal kadar lemak tubuhnya rendah.
- Lansia: Seiring bertambahnya usia, massa otot berkurang dan lemak bertambah. BMI mungkin terlihat normal padahal massa otot sudah sangat tipis.
- Ibu Hamil: BMI tidak berlaku untuk ibu hamil karena adanya pertumbuhan janin dan perubahan volume cairan tubuh.
Kesimpulan
BMI adalah langkah awal yang sangat baik untuk memantau status kesehatan Anda secara mandiri. Namun, untuk hasil yang lebih akurat, disarankan juga untuk mengukur lingkar pinggang atau melakukan pemeriksaan komposisi tubuh (lemak vs otot) di fasilitas kesehatan.
Ingin mencoba menghitung BMI Anda? Tuliskan berat badan dan tinggi badan Anda di sini.
You will LOVE this smart Ads
yesarticle.com Free Articles and Guide